Thursday 4 June 2009

Tentang manohara dan ambalat

“kok semua tivi sama Koran begitu bombastisnya ngangkat berita tentang manohara ini to?” begitu cetus mas goplan tiba tiba ketika saya mampir di warungnya kemarin…
“ha gimana wong itu kasian lho, orang Indonesia, dikawini sama pangeran Malaysia, trus lha kok disiksa ditutuli rokok segala itu mas, apa ndak pelanggaran kedaulatan Indonesia itu namanya?” jawab saya. Dia tidak berekspresi, lalu menjawab “tapi manohara nya kelihatan seger bugar begitu kok, malah menurut saya terlihat terlalu sehat untuk ukuran seseorang yang habis disiksa trus kabur lewat singapura apa itu segala. Lagian, kok aneh, kenapa pas disuruh nunjukkan bukti fisik, misalnya visum, kok kesannya mbulet terus ndak jadi jadi. Apa ndak aneh itu?”. Saya mulai agak gusar “lho mas, sampeyan kok tidak berperikemanusiaan gitu, itu warga negara NKRI lho mas, pelecehan terhadap warga negara berarti pelecehan terhadap kedaulatan Negara to? Betul tidak?”…

Percakapan terhenti sejenak ketika ada salah satu pelanggannya yang membayar. Mas goplan langsung berkata lagi “wooo, jadi kalo pelecehan terhadap warga Negara, berarti pelecehan terhadap kedaulatan Negara to? Jadi kalau ada warga Negara kita disiksa di Malaysia gitu, berarti Malaysia melecehkan kita?” saya langsung jawab “ha iya to, pastinya”.

Mas goplan, without missing a beat, menjawab “lha terus selama ini TKI TKI kita disiksa, kerja dengan fasilitas dibawah standar, sampai digantung di Malaysia, itu pelanggaran kedaulatan Negara apa tidak?” saya mulai agak ragu ketika menjawab “pasti”. “lha terus kenapa kesannya selama ini ketika ada berita TKI disiksa, beritanya biasa biasa saja tidak segempar manohara ini? Kasus TKI disiksa ini ndak satu dua orang lho mas, dan butinya jelas ada, kalaupun visumnya ndak ada, penampilan orangnya pun sudah kelihatan bekas disiksa, tapi kenapa ketika kasus manohara, sampe ada campur tangan FBI segala untuk memulangkan manohara? Apa keistimewaan manohara dibandingkan dengan saudara saudara kita TKI yang disiksa majikan sampe pulang ada yang cacat, ada yang gendheng, ada yang hamil…itu gimana?”…saya terus terang mulai glagepan ndak bisa njawab…

Mas goplan menambahkan lagi “berita manohara membombardir media Indonesia, kasus kebobrokan pemilu legislative yang lalu pun sukses hilang dari headline media. Kira kira kalau berita tentang manohara sudah basi, akan ada berita apalagi ya untuk menutupi kebobrokan pileg lalu itu? Kemarin kan ada kasus pak antasari yang berkaitan dengan caddy semlohe itu, trus manohara, lalu apalagi ya?”. Saya pun nyerah “waduh, ndak tau lagi mas”. Kembali mas goplan berkata “ealah, ada wong ayu disiksa pangeran Malaysia kita umyek tentang kedaulatan Negara, di waktu yang sama, ambalat dikangkangi Malaysia, ndak ada yang peduli…apa mau ambalat nanti nasibnya kaya sipadan ligitan? Giliran ambalat akhirnya lepas, baru pada umyek…gek maunya apaaa…”

No comments:

Post a Comment