Thursday 4 June 2009

mas goplan, agak kenthir tapi sehat

Mas goplan, adalah seorang pria sederhana yang berjualan ayam bakar di pinggir jalan, rute yang hampir tiap hari saya lewati ketika pulang-pergi kerja naik angkot. Pembawaannya yang apa adanya dan murah senyum membuat saya betah ngobrol dengannya. Tentu saja saya tidak percaya waktu dia bilang dulunya dia adalah seorang yang temperamental, karena ketika saya tanya gimana bisa berubah dari seorang pemarah yang emosian menjadi orang yang bisa dibilang nggak bisa marah seperti sekarang, dia hanya pringas pringis tanpa pernah ngaku. Tapi sudahlah, itu masalah pribadi dia yang saya tidak perlu tahu. Ini yang saya pelajari dari dia, urusan pribadi ya pribadi, ndak ada perlunya kita ngurusi urusan pribadi orang lain tanpa diminta. Termasuk urusan agama dan spiritual. Memang pandangan spiritualnya menurut saya agak nyleneh tapi tidak salah juga. Prinsipnya yang “religion is your personal business with the Lord” membuat dia mempunyai banyak teman dari berbagai pandangan dan ideologi agama. Yang menurut dia itu bagus karena membuat bahan dan lawan diskusinya luas tanpa terkotak kotak agama apa, mahzab apa, aliran apa, sekte apa, ideologi apa.

Mas goplan adalah orang jawa, dan dia terlihat bangga sekali dengan ke’jawa’annya tanpa terperangkap sikap picik primordial yang rasis. Alasannya simple saja, karena menurut dia jawa adalah budaya leluhurnya, dia terlahir dan dibesarkan dalam budaya jawa. Menurut saya sih tidak segagah itu, menurut saya itu karena ketika dia berusaha berbicara bahasa indonesia, lidahnya yang nggedabel itu tidak mampu menyembunyikan logatnya yang medok sekali, maka apa boleh buat, bahasa indonesianya tercampur bahasa jawa disana sini, dibilanglah dia bangga akan indentitasnya sebagai orang jawa.

Secara keseluruhan, mas goplan mungkin termasuk ke golongan orang agak kenthir…

Tulisan tulisan berikut adalah rekaman dari pembicaraan saya dengannya ketika saya mampir di warungnya, ditengah kesibukannya melayani pembeli …

No comments:

Post a Comment